Minggu, 05 Juni 2016

Tiga Orang yang Merugi Di Saat Bulan Ramadhan
http://tango.image-static.hipwee.com/wp-content/uploads/2015/07/ucapan-menyambut-ramadhan.gif
(http://tango.image-static.hipwee.com)

Pertama, mereka yang merugi adalah orang yang bertemu bulan Ramadhan tetapi tidak mendapat ampunan Allah. Untuk mendapat ampunan Allah ibadah puasa kita harus benar. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ia juga berlatih meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dalam hidup.

Apa yang tidak berguna? Banyak. Misalnya membicarakan keburukan orang lain, kecanduan main game, menghabiskan waktu menonton acara televisi yang tidak bermutu dan lain-lain. Daripada kita melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, lebih baik tidur. Namun, tentunya, yang lebih utama adalah memperbanyak ibadah dan hal-hal yang memberi banyak manfaat.

Aktivitas ibadah kita di bulan Ramadhan tentu harus lebih giat dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Allah SWT memberikan reward atau pahala yang berlipat-lipat di bulan mulia ini.

Selain memperbanyak ibadah di malam hari, selama Ramadhan kita harus tetap produktif di siang hari. Waktu yang kita habiskan di perjalanan, menunggu dan sejenisnya lebih baik digunakan untuk membasahi bibir dengan menyebut nama Allah sekaligus memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.



Kedua, mereka yang merugi adalah orang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu diantarnya berumur tua tetapi tidak menjadikannya masuk surga. Artinya apa? Pengabdian tulus kita untuk merawat, melayani dan memberikan yang terbaik kepada orang tua adalah pintu masuk surga.

Rawatlah orang tua kita dengan penuh keimanan, kesabaran dan kasih sayang. Jaminannya surga. Hindari merawat orang tua dengan menggunakan tenaga outsourching seperti dikirim ke panti jompo dan sejenisnya.

Merasa malulah bila orang tua kita sudah renta kita justeru menyusahkannya, membuat mereka menderita, malu dan tidak bangga dengan kita. Buatlah banyak prestasi dan karya yang bisa dibanggakan saat mereka tua.

Ketiga, mereka yang merugi adalah orang yang jika nama Muhammad SAW disebut dia tidak mengucap shalawat kepadanya. Sungguh amatlah terpuji apabila kita memberikan shalawat kepada orang yang ketika hidup selalu ingat umatnya. Saat hendak meninggal pun beliau memanggil-manggil kita, “Umati… umati… umati!” Bahkan, saat dibangkitkan kelak hal pertama yang diingatnya adalah umatnya.

Maka, jauhi ketiga hal tadi yang membuat akan membuat kita benar-benar merugi. Sungguh, mereka yang mengikuti sabda Nabi tak akan pernah rugi.

Salam SuksesMulia!

(Sumber : http://jamilazzaini.com/tiga-orang-yang-merugi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar