Sabtu, 16 Juli 2016

DALAM BERDAGANG BERAPA % KEUNTUNGAN YANG BOLEH DIAMBIL


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

DUA PRINSIP DASAR PERNIAGAAN:
Sebelum saya menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita mengetahui dua prinsip dasar perniagaan dalam Islam. Keduanya memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan jawaban pertanyaan diatas.



Prinsip Pertama: Asas Suka Sama Suka
Islam yang kita cintai ini menghormati hak kepemilikan umatnya. Karenanya, Islam mengharamkan kita untuk mengambil hak saudara kita tanpa kerelaannya –walau sekedar bercanda-.

لَايَأخُذَنَّ أَحَدُكُمْ مَتَاعَ صَاحِبِهِ لَعِبًاوَلَاجَادًّاوَإِذَاأَخَذَأَحَدُكُمْ عَصَاأَخِيهِ فَلْيَرْدُدْهَاعَلَيْهِ.
Janganlah sekali-kali engkau bercanda dengan mengambil harta saudaramu, dan tidak pula bersungguh-sungguh mengambilnya. Dan bila engkau terlanjur mengambil tongkat saudaramu, hendaknya engkau segera mengembalikannya. (HR. Ahmad, 4/221)
Tidak heran bila Islam menggariskan agar setiap perniagaan dilandasi dengan asas suka sama suka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ج
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (QS. An-Nisa’/4:29)
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَايَحِلُّ مَالُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّابِطِيْبِ نَفْسٍ مِنْهُ.
Tidaklah halal harta seorang muslim kecuali dengan dasar kerelaan jiwanya. (HR. Ahmad, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib no. 839)

Dan pada hadits lain beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih tegas lagi bersabda:

إِنَّمَاالْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ.
Sesungguhnya perniagaan itu hanyalah perniagaan yang didasari oleh rasa suka sama suka. (HR. Ibnu Majah dan dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Sunan Ibnu Majah, no. 2185 dan Irwaaul Ghalil, no. 1283)

Dalam riwayat lain Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَايَتَفَرَّقُ الْمُتَبَايِعَانِ عَنْ بَيْعٍ إِلَّاعَنْ تَرَاضٍ.
Janganlah dua orang yang berjual beli berpisah ketika mengadakan perniagaan kecuali atas dasar suka sama suka. (HR. Ibnu MaAhmad dan dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Musnad Imam Ahmad, 2/536 dan Irwaaul Ghalil, no. 1283)

Minggu, 05 Juni 2016

Tiga Orang yang Merugi Di Saat Bulan Ramadhan
http://tango.image-static.hipwee.com/wp-content/uploads/2015/07/ucapan-menyambut-ramadhan.gif
(http://tango.image-static.hipwee.com)

Pertama, mereka yang merugi adalah orang yang bertemu bulan Ramadhan tetapi tidak mendapat ampunan Allah. Untuk mendapat ampunan Allah ibadah puasa kita harus benar. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ia juga berlatih meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dalam hidup.

Apa yang tidak berguna? Banyak. Misalnya membicarakan keburukan orang lain, kecanduan main game, menghabiskan waktu menonton acara televisi yang tidak bermutu dan lain-lain. Daripada kita melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, lebih baik tidur. Namun, tentunya, yang lebih utama adalah memperbanyak ibadah dan hal-hal yang memberi banyak manfaat.

Aktivitas ibadah kita di bulan Ramadhan tentu harus lebih giat dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Allah SWT memberikan reward atau pahala yang berlipat-lipat di bulan mulia ini.

Selain memperbanyak ibadah di malam hari, selama Ramadhan kita harus tetap produktif di siang hari. Waktu yang kita habiskan di perjalanan, menunggu dan sejenisnya lebih baik digunakan untuk membasahi bibir dengan menyebut nama Allah sekaligus memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Jumat, 03 Juni 2016


PERSIAPAN BOJONEGORO DALAM MENGHADAPI 
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Di zaman yang serba teknologi ini membuat semua hal berkembang secara pesat, bisa dalan bidang tranportasi, komunikasi, dan dalam sektor ekonomi. Tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi memberikan efek positif juga dalam dunia komunikasi dan perdagangan. Ketika dahulu interaksi antar negra bisa sangat susah dan tersekat sekat dengan perkembangan teknologi interaksi antar negara bisa sangat mudah dan bebas seperti sudah tidak ada batasan – batasan dalam sebuah negara. Menjalin kerja sama antar negara juga semakin mudah. Didukung dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diikuti oleh beberapa anggota dari di di wilayah ASEAN Tenggara. Dampak dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini sangat terasa khususnya dalam bidang perekonomian dan perdagangan. Peningkatan yang sangat pesat di bidang ini membuat setiap negara harus mempersiapkan semuanya dengan matang supaya dapat bersaing dengan negara – negara lain. Namun dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tidak semua negara bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Indonesia selalu berupaya memberikan sosialisasi terhadap Kabupaten - Kabupaten yang ada di dalam setiap provinsi  yang masih kurang pengetahuan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). 
Mengapa istilah Ekonomi Syari’ah itu salah ?


A. Pembahasan
Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain. Syariat dalam istilah syar’i hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah nabi Saw dari perkataan, perbuatan dan penetapan. Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah hukum-hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah serta dalil-dalil yang berkaitan dengan keduanya seperti ijma’ dan qiyas. Syariat Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem kehidupan dengan dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat. (Pengertian syari’ah.blogspot.com, 1 Juni 2016)

Permasalahn pertama, dalam konteks Syari’ah apa yang dilakukan dalam kegiatan syari’at adalah jelas dan tegas karena mengandung perintah beserta hokum – hokum allah kepada hambanya. Dan ketika kata ekonomi disandingkan dengan label syari’ah maka konsekuensinya harus menerapkan semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dengan konsep – konsep syari’ah yang sumber utamanya adalah Al-Qur’an dan Hadist. Serta sumber interpretasi dari wahyu yang disebut dengan ijtihad. Menurut Prof. Dr. Zainuddin Ali, Pengertian Ekonomi Syariah atau Pengertian Ekonomi Islam adalah kumpulan norma hukum yang bersumber dari alquran dan hadist yang mengatur perekonomian umat manusia. Namun prakteknya masih banyak kegiatan ekonomi yang masih menyalahi syari’ah, terutama di dalam lembaga keuangan. Di dalam lembaga keuangan syari’ah masih banyak kekurangan dalam penerapan konsep syari’ah. Penerapan sebuah denda di dalam kegiatan pinjaman juga  sangat menyalahi aturan dalam syari’ah islam. Kemudian tantang produk yang dikeluarkan perbankan syari’ah juga terlalu singkat waktu untuk mengkaji ataupun memberi rekomendasi tentang halal tidaknya sebuah produk tersebut. Permasalahan yang sangat besar dihadapi lembaga perbankan syari’ah adalah tentang pemberian fatwa. Karena dalam pemberian fatwa sering terjadi perbedaan pendapat, padahal ketika memberikan sebuah fatwa harus didasari dengan bukti dan sumber yang jelas.

Senin, 25 April 2016

STRATEGI INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kesepakatan ini menjadikan wilayah ASEAN dengan 10 negara anggotanya sebagai pasar bersatu dan basis produksi bersama. MEA, adalah juga pasar bagi 630 juta penduduk, atau pasar keempat terbesar di dunia. Ada lima hal penting yang perlu diketahui tentang MEA dan konsekuensinya.

1.Bagaimana pemerintah menyiapkan industrinya dalam menyongsong MEA?

Kementerian Perindustrian telah menyiapkan langkah-langkah dalam menghadapi MEA, yang secara umum dapat dibagi kedalam 2 (dua) bidang yaitu: (1) bidang Trade in Goods (Perdagangan Barang), dan (2) bidang Trade in Services (Perdagangan Jasa). Kementerian Perindustrian telah melakukan langkah-langkah peningkatan daya saing industri dan mendorong investasi di sektor industri. Peningkatan daya saing industri dilakukan melalui penguatan struktur industri dengan melengkapi struktur industri yang masih kosong dan menyiapkan strategi ofensif dan defensif dalam akses pasar.

2. Sudah siapkah Industri lokal menghadapi MEA?

Secara umum siap tidak siap, industri harus sudah siap dengan diberlakukannya MEA pada akhir bulan Desember 2015 ini. Secara garis besar industri telah mempersiapkannya dalam bersaing dengan serbuan produk maupun jasa dari luar. Ada beberapa catatan:

Industri apa yang belum siap?

Beberapa industri yang belum siap dalam persaingan MEA, antara lain: industri komponen elektronik, industri Information Technology (IT) dan peralatan elektronik rumah tangga, industri bahan baku (basic manufacture) dan industri lainnya.

Industri apa yang paling siap?

Industri yang paling siap dalam menghadapi persaingan MEA ada 9 (sembilan) sektor yaitu: (1) Industri berbasis agro (CPO, kakao, dan karet), (2) ikan dan produk olahannya, (3) tekstil dan produk tekstil, (4) alas kaki (sport shoes) dan produk kulit, (5) furnitur, (6) makanan dan minuman, (7) pupuk dan petrokimia, (8) mesin dan peralatannya, serta (9) logam dasar besi dan baja.

Apa industri andalan Indonesia?

Beberapa industri andalan Indonesia, antara lain: industri Tekstil & Produk Tekstil, Industri Furniture dan Industri berbasis Agro.

3. Berlakunya MEA akan paling mempengaruhi industri apa saja? Apa yang paling terancam?

Pada dasarnya dengan diberlakukannya MEA seluruh sektor industri akan terpengaruh, namun yang paling terancam yaitu industri industri komponen elektronik, industri IT dan peralatan elektronik rumah tangga, industri bahan baku (basic manufacture) dan industri lainnya.

4. Adakah alat regulasi untuk melindungi Industri lokal dari serangan industri asing?

Untuk melindungi industri lokal dari serangan industri asing dilakukan melalui strategi defensif yaitu dengan cara penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk-produk manufaktur.

5. Menurut prediksi Kemenperin, negara dan jenis industri apa saja yang bernafsu mengincar pasar Indonesia?

Negara yang kemungkinan besar akan menyerang pasar indonesia antara lain yaitu Malaysia, Thailand dan Singapore dengan jenis industri komponen elektronik, industri IT dan peralatan elektronik rumah tangga, industri bahan baku (basic manufacture) dan industri lainnya.

Kementerian Perindustrian telah melakukan langkah-langkah peningkatan daya saing industri dan mendorong investasi di sektor industri. Foto istimewa

Kementerian Perindustrian telah melakukan langkah-langkah peningkatan daya saing industri dan mendorong investasi di sektor industri. Foto istimewa

6. Bagaimana peluang kita di dalam MEA? Bisakah kita mendominasi? Atau kita akan di dominasi?

Peluang industri untuk memenangkan persaingan dalam menghadapi MEA cukup terbuka. Kementerian Perindustrian telah melakukan berbagai upaya dan strategi dalam menghadapi pasar persaingan bebas di ASEAN. Selain di bidang perdagangan barang melalui peningkatan daya saing industri dan mendorong investasi di sektor industri, pada bidang jasa melalui peningkatan SDM Industri.

Saat ini telah tersusun 50 surat keputusan SNI sektor industri serta 25 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Secara progresif diupayakan penambahan 15 SKKNI dan 10 LSP sektor industri setiap tahunnya, diutamakan bidang industri prioritas.

Apabila semua strategi dapat berjalan dengan baik maka bukan tidak mungkin kita akan dapat mendominasi pasar MEA. Ini semua dikembalikan kembali ke pasar ASEAN karena pada akhirnya pasar yang akan menentukan siapa yang mampu mendominasi persaingan di ASEAN.

(Sumber : http://www.rappler.com/indonesia/117624-strategi-indonesia-hadapi-mea-2015-defensif )

Senin, 18 April 2016

SOAL DAN PEMBAHASAN DI DALAM MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL


1. Sebutkan dan jelaskan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pemasaran global ? 

A.    Faktor  Yang Mendorong
o   Kebutuhan Pasar
Budaya universal seperti perbedaan budaya terdapat unsur yang sama dalam sifat manusia yang menjadi dasar untuk menciptakan dan melayani pasar global.
Contoh : minuman ringan, salah satu industri global yang terbesar yang sukses
o   Teknologi
Professor Levitt menulis artikel ” kenyataan komersial yang baru – munculnya pasar global untuk produk konsumen standar dalam skala yang belum pernah dibyangkan”. Ada kekuatan yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang sudah umum dan kekuatan itu adalah Teknologi. Teknologi menyederhanakan komunikasi, transpotasi dan perjalanan.
o   Biaya
Keseragaman dapat menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif dan produksi di semua fungsi bisni , dari rekayasa sampai pemasaran dan administrasi.
o   Mutu
Volume global menghasilkan penerimaan dan mutu operasi yang lebih besar untuk mendukung mutu desai dan pembuatan.
o   Komunikasi dan Transportasi
Revolusi informasi memberikan kontribusi pada berkembangnya pemasaran global.
o   Daya Tuas
Keunggulan yang dimilikinya karena perusahaan itu beroperasi secara simultan dilebih dari satu pasar nasional. Sebuah perusahaan global dapat mengembangkan 5 tipe daya tuas :
1.      Transfer pengalaman
2.      Transfer sistem
3.      Penghematan skala
4.      Pendayagunaan Sumber daya
5.      Strategi global

Senin, 11 April 2016

Cerita Indomie Sukses Menembus Pasar 80 Negara

Lebih dari 20 tahun PT Indofood Sukses Makmur Tbk memperkenalkan Indomie produk mie instant ke pasar internasional Kini lndomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat seperti Singapura Malaysia Lebih dari 20 tahun, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memperkenalkan Indomie, produk mie instant ke pasar internasional. Kini, lndomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan. Namun, Indomie sudah terbang jauh ribuan kilometer, menjangkau lebih dari 80 negara, baik di Eropa, Timur Tengah, Afrika hingga Amerika. Di Sudan dan Libanon, Indomie hampir ada di setiap toko retail dan super market. Bahkan, Indofood juga membangun pabrik di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.

Untuk mengetahui strategi Indofood membangun merek global, berikut ini petikan wawancara Katadata dengan Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur di Jakarta beberapa waktu lalu. Wawancara ini juga dimuat di buku "Made in Indonesia: The Best Indonesian Products of Top 100 Exporters" yang diterbitkan oleh Katadata pada akhir September 2013.